MENGENAL 37 PANGKAT WALI ALLAH
PANGKAT WALI ALLAH SEBAGAI
BERIKUT:
1.Qutub Atau Ghauts ( 1 abad 1 Orang
)
Al Aqtab berasal dari kata tunggal Al Qutub yang
mempunyai arti penghulu. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Al Aqtab adalah
pangkat kewalian yang tertinggi. Jumlah wali yang mempunyai pangkat tersebut
hanya terbatas seorang saja untuk setiap masanya.
2. Aimmah ( 1 Abad 2 orang )
2. Aimmah ( 1 Abad 2 orang )
Al Aimmah berasal dari kata tunggal imam yang mempunyai
arti pemimpin. Setiap masanya hanya ada dua orang saja yang dapat mencapai
pangkat Al Aimmah. Keistimewaannya, ada di antara mereka yang pandangannya
hanya tertumpu ke alam malakut saja, ada pula yang pandangannya hanya tertumpu
di alam malaikat saja.
3. Autad ( 1 Abad 4 Orang di 4
penjuru Mata Angin )
Al Autad berasal dari kata tunggal Al Watad yang
mempunyai arti pasak. Yang memperoleh pangkat Al Autad hanya ada empat orang
saja setiap masanya. Mereka tinggal di utara, di timur, di barat dan di selatan
bumi, mereka bagaikan penjaga di setiap pelusuk bumi.
4. Abdal ( 1 Abad 7 Orang tidak akan
bertambah & berkurang Apabila ada wali Abdal yg Wafat Alloh menggantikannya
dengan mengangkat Wali abdal Yg Lain ( Abdal=Pengganti ) Wali Abdal juga ada
yang Waliyahnya ( Wanita ).
Al Abdal berasal dari kata Badal yang mempunyai arti menggantikan. Yang memperoleh pangkat Al Abdal itu hanya ada tujuh orang dalam setiap masanya. Setiap wali Abdal ditugaskan oleh Allah swt untuk menjaga suatu wilayah di bumi ini. Dikatakan di bumi ini mempunyai tujuh daerah. Setiap daerah dijaga oleh seorang wali Abdal. Jika wali Abdal itu meninggalkan tempatnya, maka ia akan digantikan oleh yang lain. Ada seorang yang bernama Abdul Majid Bin Salamah pernah bertanya pada seorang wali Abdal yang bernama Muaz Bin Asyrash, amalan apa yang dikerjakannya sampai ia menjadi wali Abdal? Jawab Muaz Bin Asyrash: “Para wali Abdal mendapatkan darjat tersebut dengan empat kebiasaan, yaitu sering lapar, gemar beribadah di malam hari, suka diam dan mengasingkan diri”.
Al Abdal berasal dari kata Badal yang mempunyai arti menggantikan. Yang memperoleh pangkat Al Abdal itu hanya ada tujuh orang dalam setiap masanya. Setiap wali Abdal ditugaskan oleh Allah swt untuk menjaga suatu wilayah di bumi ini. Dikatakan di bumi ini mempunyai tujuh daerah. Setiap daerah dijaga oleh seorang wali Abdal. Jika wali Abdal itu meninggalkan tempatnya, maka ia akan digantikan oleh yang lain. Ada seorang yang bernama Abdul Majid Bin Salamah pernah bertanya pada seorang wali Abdal yang bernama Muaz Bin Asyrash, amalan apa yang dikerjakannya sampai ia menjadi wali Abdal? Jawab Muaz Bin Asyrash: “Para wali Abdal mendapatkan darjat tersebut dengan empat kebiasaan, yaitu sering lapar, gemar beribadah di malam hari, suka diam dan mengasingkan diri”.
5. Nuqoba’ ( Naqib ) ( 1 Abad 12
orang Di Wakilkan Alloh Masing2 pada tiap-tiap Bulan).
An Nuqaba’ berasal dari kata tunggal Naqib yang mempunyai
arti ketua suatu kaum. Jumlah wali Nuqaba’ dalam setiap masanya hanya ada dua
belas orang. Wali Nuqaba’ itu diberi karamah mengerti sedalam-dalamnya tentang
hukum-hukum syariat. Dan mereka juga diberi pengetahuan tentang rahasia yang
tersembunyi di hati seseorang. Selanjutnya mereka pun mampu untuk meramal
tentang watak dan nasib seorang melalui bekas jejak kaki seseorang yang ada di
tanah. Sebenarnya hal ini tidaklah aneh. Kalau ahli jejak dari Mesir mampu
mengungkap rahasia seorang setelah melihat bekas jejaknya. Apakah Allah tidak
mampu membuka rahsia seseorang kepada seorang waliNya?
6. Nujaba’ ( 1 Abad 8 Orang )
6. Nujaba’ ( 1 Abad 8 Orang )
An Nujaba’ berasal dari kata tunggal Najib yang mempunyai
arti bangsa yang mulia. Wali Nujaba’ pada umumnya selalu disukai orang. Dimana
saja mereka mendapatkan sambutan orang ramai. Kebanyakan para wali tingkatan
ini tidak merasakan diri mereka adalah para wali Allah. Yang dapat mengetahui
bahwa mereka adalah wali Allah hanyalah seorang wali yang lebih tinggi
darjatnya. Setiap zaman jumlah mereka hanya tidak lebih dari lapan orang.
7. Hawariyyun ( 1 Abad 1 Orang )
Wali Hawariyyun di beri kelebihan Oleh Alloh dalam hal keberanian, Pedang (
Zihad) di dalam menegakkan Agama Islam Di muka bumi. Al Hawariyun berasal
dari kata tunggal Hawariy yang mempunyai arti penolong. Jumlah wali
Hawariy ini hanya ada satu orang sahaja di setiap zamannya. Jika seorang wali
Hawariy meninggal, maka kedudukannya akan diganti orang lain. Di zaman Nabi
hanya sahabat Zubair Bin Awwam saja yang mendapatkan darjat wali Hawariy
seperti yang dikatakan oleh Rasululloh: “Setiap Nabi mempunyai Hawariy.
Hawariyku adalah Zubair ibnul Awwam”. Walaupun pada waktu itu Nabi
mempunyai cukup banyak sahabat yang setia dan selalu berjuang di sisi beliau.
Karena beliau tahu hanya Zubair saja yang meraih pangkat wali Hawariy.
Kelebihan seorang wali Hawariy biasanya seorang yang berani dan pandai
berhujjah.
8. Rojabiyyun ( 1 Abad 40 Orang Yg
tidak akan bertambah & Berkurang Apabila ada salah satu Wali Rojabiyyun yg
meninggal Alloh kembali mengangkat Wali rojabiyyun yg lainnya, Dan Alloh
mengangkatnya menjadi wali Khusus di bulan Rajab dari Awal bulan sampai Akhir
Bulan oleh karena itu Namanya Rojabiyyun. Ar Rajbiyun berasal dari kata
tunggal Rajab. Wali Rajbiyun itu adanya hanya pada bulan Rajab
saja. Mulai awal Rajab hingga akhir bulan mereka itu ada. Selanjutnya keadaan
mereka kembali biasa seperti semula. Setiap masa, jumlah mereka hanya ada empat
puluh orang sahaja. Para wali Rajbiyun ini terbagi di berbagai wilayah. Di
antara mereka ada yang saling mengenal dan ada yang tidak saling mengenal.
Pada umumnya, di bulan Rajab, sejak awal harinya, para wali Rajbiyun menderita sakit, sehingga mereka tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Selama bulan Rajab, mereka senantiasa mendapat berbagai pengetahuan secara kasyaf, kemudian mereka memberitahukannya kepada orang lain. Anehnya penderitaan mereka hanya berlangsung di bulan Rajab. Setelah bulan Rajab berakhir, maka kesehatan mereka kembali seperti semula.
Pada umumnya, di bulan Rajab, sejak awal harinya, para wali Rajbiyun menderita sakit, sehingga mereka tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Selama bulan Rajab, mereka senantiasa mendapat berbagai pengetahuan secara kasyaf, kemudian mereka memberitahukannya kepada orang lain. Anehnya penderitaan mereka hanya berlangsung di bulan Rajab. Setelah bulan Rajab berakhir, maka kesehatan mereka kembali seperti semula.
9. Khotam ( penutup Wali )( 1 Alam
dunia hanya 1 orang ) Yaitu Nabi Isa A S ketika diturunkan kembali ke dunia
Alloh Angkat menjadi Wali Khotam ( Penutup ).
Al Khatamiyun berasal dari kata Khatam yang mempunyai arti
penutup atau penghabisan. Maksudnya pangkat AlKhatamiyun adalah sebagai penutup
para wali. Jumlah mereka hanya seorang. Tidak ada pangkat kewalian umat
Muhammad yang lebih tinggi dari tingkatan ini. Jenis wali ini hanya akan ada di
akhir masa,yaitu ketika Nabi Isa as.datang kembali.
10. Qolbu Adam A.S ( 1 Abad 300
orang )
11. Qolbu Nuh A.S ( 1 Abad 40 Orang
)
12. Qolbu Ibrohim A.S ( 1 Abad 7 Orang )
13. Qolbu Jibril A.S ( 1 Abad 5 Orang )
14. Qolbu Mikail A.S ( 1 Abad 3 Orang tidak kurang dan tidak lebih Alloh selau mengangkat wali lainnya Apabila ada salah satu Dari Wali qolbu Mikail Yg Wafat )
15.Qolbu Isrofil A.S ( 1 Abad 1 Orang )
16. Rizalul ‘Alamul Anfas ( 1 Abad 313 Orang )
17. Rizalul Ghoib ( 1 Abad 10 orang tidak bertambah dan berkurang tiap2 Wali Rizalul Ghoib ada yg Wafat seketika juga Alloh mengangkat Wali Rizalul Ghoib Yg lain, Wali Rizalul Ghoib merupakan Wali yang di sembunyikan oleh Alloh dari penglihatannya Makhluq2 Bumi dan Langit tiap2 wali Rizalul Ghoib tidak dapat mengetahui Wali Rizalul Ghoib yang lainnya, Dan ada juga Wali dengan pangkat Rijalul Ghoib dari golongan Jin Mu’min, Semua Wali Rizalul Ghoib tidak mengambil sesuatupun dari Rizqi Alam nyata ini tetapi mereka mengambil atau menggunakan Rizqi dari Alam Ghaib.
18. Adz-Dzohirun ( 1 Abad 18 orang )
12. Qolbu Ibrohim A.S ( 1 Abad 7 Orang )
13. Qolbu Jibril A.S ( 1 Abad 5 Orang )
14. Qolbu Mikail A.S ( 1 Abad 3 Orang tidak kurang dan tidak lebih Alloh selau mengangkat wali lainnya Apabila ada salah satu Dari Wali qolbu Mikail Yg Wafat )
15.Qolbu Isrofil A.S ( 1 Abad 1 Orang )
16. Rizalul ‘Alamul Anfas ( 1 Abad 313 Orang )
17. Rizalul Ghoib ( 1 Abad 10 orang tidak bertambah dan berkurang tiap2 Wali Rizalul Ghoib ada yg Wafat seketika juga Alloh mengangkat Wali Rizalul Ghoib Yg lain, Wali Rizalul Ghoib merupakan Wali yang di sembunyikan oleh Alloh dari penglihatannya Makhluq2 Bumi dan Langit tiap2 wali Rizalul Ghoib tidak dapat mengetahui Wali Rizalul Ghoib yang lainnya, Dan ada juga Wali dengan pangkat Rijalul Ghoib dari golongan Jin Mu’min, Semua Wali Rizalul Ghoib tidak mengambil sesuatupun dari Rizqi Alam nyata ini tetapi mereka mengambil atau menggunakan Rizqi dari Alam Ghaib.
18. Adz-Dzohirun ( 1 Abad 18 orang )
19. Rizalul Quwwatul Ilahiyyah (1
Abad 8 Orang )
Di antaranya pula ada wali yang
dikenal dengan nama Rijalul Quwwatul Ilahiyah artinya orang-orang
yang diberi kekuatan oleh Tuhan. Jumlah mereka hanya lapan orang saja di setiap
zaman. Wali jenis ini mempunyai keistimewaan, yaitu sangat tegas terhadap
orang-orang kafir dan terhadap orang-orang yang suka mengecilkan agama. Sedikit
pun mereka tidak takut oleh kritikan orang. Di kota Fez ada seorang yang
bernama Abu Abdullah Ad Daqqaq. Beliau dikenal sebagai seorang wali dari jenis
Rijalul Quwwatul Ilahiyah. Di antaranya pula ada jenis wali yang sifatnya keras
dan tegas. Jumlah mereka hanya ada 5 orang disetiap zaman. Meskipun watak
mereka tegas, tetapi sikap mereka lemah lembut terhadap orang-orang yang suka
berbuat kebajikan.
20. Khomsatur Rizal ( 1 Abad 5 orang
)
21. Rizalul Hanan ( 1 Abad 15 Orang )
21. Rizalul Hanan ( 1 Abad 15 Orang )
Ada jenis wali yang dikenal dengan
nama Rijalul Hanani Wal Athfil Illahi artinya mereka yang diberi
rasa kasih sayang Allah. Jumlah mereka hanya ada lima belas orang di setiap
zamannya. Mereka selalu bersikap kasih sayang terhadap manusia baik terhadap
yang kafir maupun yang mukmin. Mereka melihat manusia dengan pandangan kasih
sayang, kerana hati mereka dipenuhi rasa insaniyah yang penuh rahmat.
22. Rizalul Haybati Wal Jalal ( 1
Abad 4 Orang )
23. Rizalul Fath ( 1 Abad 24 Orang ) Alloh mewakilkannya di tiap Sa’ah ( Jam ) Wali Rizalul Fath tersebar di seluruh Dunia 2 Orang di Yaman, 6 orang di Negara Barat, 4 orang di negara timur, dan sisanya di semua Jihat ( Arah Mata Angin )
23. Rizalul Ma’arijil ‘Ula ( 1 Abad 7 Orang )
24. Rizalut Tahtil Asfal ( 1 Abad 21 orang )
25. Rizalul Imdad ( 1 Abad 3 Orang )
23. Rizalul Fath ( 1 Abad 24 Orang ) Alloh mewakilkannya di tiap Sa’ah ( Jam ) Wali Rizalul Fath tersebar di seluruh Dunia 2 Orang di Yaman, 6 orang di Negara Barat, 4 orang di negara timur, dan sisanya di semua Jihat ( Arah Mata Angin )
23. Rizalul Ma’arijil ‘Ula ( 1 Abad 7 Orang )
24. Rizalut Tahtil Asfal ( 1 Abad 21 orang )
25. Rizalul Imdad ( 1 Abad 3 Orang )
Di antaranya pula ada yang termasuk
dalam golongan Rijalul Imdadil Ilahi Wal Kauni, yaitu mereka yang
selalu mendapat kurniaan Ilahi. Jumlah mereka tidak lebih dari tiga orang di
setiap abad. Mereka selalu mendapat pertolongan Allah untuk menolong manusia
sesamanya. Sikap mereka dikenal lemah lembut dan berhati penyayang. Mereka
senantiasa menyalurkan anugerah-anugerah Allah kepada manusia. Adanya mereka
menunjukkan berpanjangannya kasih sayang Allah kepada makhlukNya.
26. Ilahiyyun Ruhamaniyyun ( 1 Abad 3 Orang ) Pangkat ini menyerupai Pangkatnya Wali Abdal
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Ilahiyun Rahmaniyyun, yaitu manusia-manusia yang diberi rasa kasih sayang yang luar biasa. Jumlah mereka ini hanya tiga orang di setiap masa. Sifat mereka seperti wali-wali Abdal, meskipun mereka tidak termasuk didalamnya. Kegemaran mereka suka mengkaji firman-firman Allah.
26. Ilahiyyun Ruhamaniyyun ( 1 Abad 3 Orang ) Pangkat ini menyerupai Pangkatnya Wali Abdal
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Ilahiyun Rahmaniyyun, yaitu manusia-manusia yang diberi rasa kasih sayang yang luar biasa. Jumlah mereka ini hanya tiga orang di setiap masa. Sifat mereka seperti wali-wali Abdal, meskipun mereka tidak termasuk didalamnya. Kegemaran mereka suka mengkaji firman-firman Allah.
27. Rozulun Wahidun ( 1 Abad 1 Orang
)
28. Rozulun Wahidun Markabun Mumtaz ( 1 Abad 1 Orang )
28. Rozulun Wahidun Markabun Mumtaz ( 1 Abad 1 Orang )
Wali dengan Maqom Rozulun Wahidun
Markab ini di lahirkan antara Manusia dan Golongan Ruhanny( Bukan Murni Manusia
), Beliau tidak mengetahui Siapa Ayahnya dari golongan Manusia , Wali dengan
Pangkat ini Tubuhnya terdiri dari 2 jenis yg berbeda, Pangkat Wali ini ada juga
yang menyebut ” Rozulun Barzakh ” Ibunya Dari Wali Pangkat ini dari Golongan
Ruhanny Air INNALLOHA ‘ALA KULLI SAY IN QODIRUN ” Sesungguhnya Alloh S.W.T atas
segala sesuatu Kuasa.
29. Syakhsun Ghorib ( di dunia hanya
ada 1 orang )
30. Saqit Arofrof Ibni Saqitil ‘Arsy ( 1 Abad 1 Orang )
31. Rizalul Ghina ( 1 Abad 2 Orang ) sesuai Nama Maqomnya ( Pangkatnya ) Rizalul Ghina ” Wali ini Sangat kaya baik kaya Ilmu Agama, Kaya Ma’rifatnya kepada Alloh maupun Kaya Harta yg di jalankan di jalan Alloh, Pangkat Wali ini juga ada Waliahnya ( Wanita ).
30. Saqit Arofrof Ibni Saqitil ‘Arsy ( 1 Abad 1 Orang )
31. Rizalul Ghina ( 1 Abad 2 Orang ) sesuai Nama Maqomnya ( Pangkatnya ) Rizalul Ghina ” Wali ini Sangat kaya baik kaya Ilmu Agama, Kaya Ma’rifatnya kepada Alloh maupun Kaya Harta yg di jalankan di jalan Alloh, Pangkat Wali ini juga ada Waliahnya ( Wanita ).
31. Syakhsun Wahidun ( 1 Abad 1
Orang )
32. Rizalun Ainit Tahkimi waz Zawaid ( 1 Abad 10 Orang )
33. Budala’ ( 1 Abad 12 orang ) Budala’ Jama’ nya ( Jama’ Sigoh Muntahal Jumu’) dari Abdal tapi bukan Pangkat Wali Abdal
34. Rizalul Istiyaq ( 1 Abad 5 Orang )
35. Sittata Anfas ( 1 Abad 6 Orang ) salah satu wali dari pangkat ini adalah Putranya Raja Harun Ar-Royid yaitu Syeikh Al-’Alim Al-’Allamah Ahmad As-Sibty
36. Rizalul Ma’ ( 1 Abad 124 Orang ) Wali dengan Pangkat Ini beribadahnya di dalam Air di riwayatkan oleh Syeikh Abi Su’ud Ibni Syabil ” Pada suatu ketika aku berada di pinggir sungai tikrit di Bagdad dan aku termenung dan terbersit dalam hatiku “Apakah ada hamba2 Alloh yang beribadah di sungai2 atau di Lautan” Belum sampai perkataan hatiku tiba2 dari dalam sungai muncullah seseorang yang berkata “akulah salah satu hamba Alloh yang di tugaskan untuk beribadah di dalam Air”, Maka akupun mengucapkan salam padanya lalu Dia pun membalas salam aku tiba2 orang tersebut hilang dari pandanganku.
32. Rizalun Ainit Tahkimi waz Zawaid ( 1 Abad 10 Orang )
33. Budala’ ( 1 Abad 12 orang ) Budala’ Jama’ nya ( Jama’ Sigoh Muntahal Jumu’) dari Abdal tapi bukan Pangkat Wali Abdal
34. Rizalul Istiyaq ( 1 Abad 5 Orang )
35. Sittata Anfas ( 1 Abad 6 Orang ) salah satu wali dari pangkat ini adalah Putranya Raja Harun Ar-Royid yaitu Syeikh Al-’Alim Al-’Allamah Ahmad As-Sibty
36. Rizalul Ma’ ( 1 Abad 124 Orang ) Wali dengan Pangkat Ini beribadahnya di dalam Air di riwayatkan oleh Syeikh Abi Su’ud Ibni Syabil ” Pada suatu ketika aku berada di pinggir sungai tikrit di Bagdad dan aku termenung dan terbersit dalam hatiku “Apakah ada hamba2 Alloh yang beribadah di sungai2 atau di Lautan” Belum sampai perkataan hatiku tiba2 dari dalam sungai muncullah seseorang yang berkata “akulah salah satu hamba Alloh yang di tugaskan untuk beribadah di dalam Air”, Maka akupun mengucapkan salam padanya lalu Dia pun membalas salam aku tiba2 orang tersebut hilang dari pandanganku.
37. Dakhilul Hizab ( 1 Abad 4 Orang
)
Wali dengan Pangkat Dakhilul Hizab sesuai nama Pangkatnya , Wali ini tidak dapat di ketahui Kewaliannya oleh para wali yg lain sekalipun sekelas Qutbil Aqtob Seperti Syeikh Abdul Qodir Jailani, Karena Wali ini ada di dalam Hizab nya Alloh, Namanya tidak tertera di Lauhil Mahfudz sebagai barisan para Aulia, Namun Nur Ilahiyyahnya dapat terlihat oleh para Aulia Seperti di riwayatkan dalam kitab Nitajul Arwah bahwa suatu ketika Syeikh Abdul Qodir Jailani Melaksanakan Towaf di Baitulloh Mekkah Mukarromah tiba2 Syeikh melihat seorang wanita dengan Nur Ilahiyyahnya yang begitu terang benderang sehingga Syeikh Abdul qodir Al-Jailani Mukasyafah ke Lauhil Mahfudz dilihat di lauhil mahfudz nama Wanita ini tidak ada di barisan para Wali2 Alloh, Lalu Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani bermunajat kepada Alloh untuk mengetahui siapa Wanita ini dan apa yang menjadi Amalnya sehingga Nur Ilahiyyahnya terpancar begitu dahsyat , Kemudian Alloh memerintahkan Malaikat Jibril A.S untuk memberitahukan kepada Syeikh bahwa wanita tersebut adalah seorang Waliyyah dengan Maqom/ Pangkat Dakhilul Hizab ” Berada di Dalam Hizabnya Alloh “, Kisah ini mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa Ber Husnudzon ( Berbaik Sangka ) kepada semua Makhluq nya Alloh, Sebetulnya Masih ada lagi Maqom2 Para Aulia yang tidak diketahui oleh kita, Karena Alloh S.W.T menurunkan para Aulia di bumi ini dalam 1 Abad 124000 Orang, yang mempunyai tugasnya Masing2 sesuai Pangkatnya atau Maqomnya.
Wali dengan Pangkat Dakhilul Hizab sesuai nama Pangkatnya , Wali ini tidak dapat di ketahui Kewaliannya oleh para wali yg lain sekalipun sekelas Qutbil Aqtob Seperti Syeikh Abdul Qodir Jailani, Karena Wali ini ada di dalam Hizab nya Alloh, Namanya tidak tertera di Lauhil Mahfudz sebagai barisan para Aulia, Namun Nur Ilahiyyahnya dapat terlihat oleh para Aulia Seperti di riwayatkan dalam kitab Nitajul Arwah bahwa suatu ketika Syeikh Abdul Qodir Jailani Melaksanakan Towaf di Baitulloh Mekkah Mukarromah tiba2 Syeikh melihat seorang wanita dengan Nur Ilahiyyahnya yang begitu terang benderang sehingga Syeikh Abdul qodir Al-Jailani Mukasyafah ke Lauhil Mahfudz dilihat di lauhil mahfudz nama Wanita ini tidak ada di barisan para Wali2 Alloh, Lalu Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani bermunajat kepada Alloh untuk mengetahui siapa Wanita ini dan apa yang menjadi Amalnya sehingga Nur Ilahiyyahnya terpancar begitu dahsyat , Kemudian Alloh memerintahkan Malaikat Jibril A.S untuk memberitahukan kepada Syeikh bahwa wanita tersebut adalah seorang Waliyyah dengan Maqom/ Pangkat Dakhilul Hizab ” Berada di Dalam Hizabnya Alloh “, Kisah ini mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa Ber Husnudzon ( Berbaik Sangka ) kepada semua Makhluq nya Alloh, Sebetulnya Masih ada lagi Maqom2 Para Aulia yang tidak diketahui oleh kita, Karena Alloh S.W.T menurunkan para Aulia di bumi ini dalam 1 Abad 124000 Orang, yang mempunyai tugasnya Masing2 sesuai Pangkatnya atau Maqomnya.
Firman Allah dalam Surat
Al-Imron ayat 169:
“LA TAHSABANNAL LADZI
QUTILUU FI SABILILLAHI AMWATAN, BAL AHYAUN INDA ROBBIHIM YURZAQUNA ”
Terjemahnya sebagai
berikut:
“Janganlah kamu mengira
bahwa orang2 yang gugur di jalan Alloh itu ‘MATI’ bahkan mereka itu ‘HIDUP’ di
sisi tuhannya dengan mendapat rezqi”.
HIDUP Yaitu hidup dalam
alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat keni’matan2 di
sisi Alloh, Dan hanya Alloh sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan HIDUP nya
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar